Handball
merupakan Olahraga yang menggunakan tangan untuk memantulkan melempar dan
memukul bahkan memasukan Bola kedalam gawang, olahraga ini diyakini merupakan
gabungan dari olahraga basket dan olahraga futsal karena untuk peraturan
permainan hampir sama dengan futsal sedangkan untuk anggota
tubuh yang digunakan hampir sama dengan basket.Permainan
bola tangan merupakan modifikasi antara permainan bola basket dan sepak bola
yang mengandalkan kemahiran tangan untuk memasukkan bola kegawang lawan. Dimainkan oleh 2 regu dan masing-masing regu dalam permainan hand ball / bola tangan
ini adalah berjumlah tujuh (7) orang pemain dalam satu regu (Termasuk Penjaga
Gawang). Handball juga dipertandingkan di Olimpiade. Seperti olahraga yang lainnya, handball
juga memiliki berbagai aturan, diantaranya adalah:
A. Lapangan
Lapangan
bola tangan berukuran 40 m x 20m dengan garis pemisah di tengah dan gawang di
tengah kedua sisi pendek. Di sekeliling gawang dibuat garis untuk menandai daerah
yang hanya boleh dimasuki penjaga gawang. Gawang memiliki Tinggi 2m dan lebar
3m, di cat bergaris-garis dengan 2 warna berbeda. Garis gawang lebar 8cm, semua
garis lain 5cm. Penalti dilakukan dari jarak 7 meter.
B.
Waktu
Bermain, Bel Akhir & Time Out
1.
Waktu permainan adalah :
a.
Untuk Putra : 2 x 35
menit, istirahat 10 menit.
b.
Untuk Putri : 2 x 30
menit, istirahat 10 menit.
c.
16 th atau lebih
2x 30 menit.
d.
12 - 16 th 2 x 25 menit.
e.
8-12 th 2 x 20 menit.
f.
Waktu Istirahat 10
menit.
g.
Overtime (Setelah istirahat 5 menit
dari waktu pergantian normal), 2 x 5 menit dengan istrihat antar babak 1 menit.
2.
Adu penalty untuk menentukan
pemenang :
a.
Lemparan dari garis 7m.
b.
Pelempar 5 orang pemain (kiper bisa
dipilih bebas) dan pemain yang terkena diskualifikasi/dikeluarkan dapat
berpartisipasi.
c.
Wasit menentukan gawang yang di
pakai.
d.
Wasit melakukan lempar koin dan team
pemenang memilih akan rnefernpar. pertama atau terakhir.
3.
Time Out normal 1 menit 1 x setiap
paruh waktu tiap tim.
C.
Bola
Ukuran keliling
dan berat Bola :
1.
Pria dewasa dan remaja putra 16th ke
atas : 58-60 cin / 425-475 gr (IHF3).
2.
Wanita dewasa, remaja putri diatas
14th, remaja pria 12-16th : 54-56 cm / 325-375 gr (IHF 2).
3.
Anak putri 8-14th dan anak putra
8-12th : 50-52 cm / 290-330 gr (IHF 1).
D.
Tim,
pergantian pemain dan perlengkapan.
1.
Permainan 7 lawan 7 termasuk satu
penjaga gawang. Pada saat awal permainan, minimal pemain dalam sebuah tim
adalah 5 orang. Jumlah maksimum Official selama permainan berlangsung adalah 4
orang. Penjaga gawang dapat bermain dalam lapangan setiap saat demikian pula
bagi setiap pemain di lapangan dapat menjadi penjaga gawang setiap saat.
2.
Pergantian pemain :
a.
Bebas (berkali-kali di daerah pergantian/garis
pergantian).
b.
Pemain yang digantikan hrs sudah
meninggalkan lapangan terlebih dahulu.
c.
Pemain yang melakukan pelanggaran
akan terkena skors 2 menit untuk pemain tersebut.
d.
Ada tambahan skors 2 menit apabila
pemain tersebut di atas melanggar kembali.
e.
lemparan bebas bagi lawan.
3.
Nomor kaos / seragam 1-20 dengan karakteristik
bagian belakang 20cm dan depan 10cm. Semua pemain yang berperan sebagai penjaga
gawang dalam tim harus menggunakan wama yang sama, warna yang dapat dibedakan
dari pemain lapangan dari kedua tim dan penjaga gawang dari tim lawan.
4.
Daerah Pergantian Pemain.
Daerah pergantian pemain adalah
masing-masing berukuran 4,5 m dari garis tengah. Tempatnya sesuai dengan area
tim pada waktu bertanding. Contohnya kalau tim A di sebelah kanan maka tim
tersebut akan melakukan pergantian di area sebelah kanan dari garis tengah,
begitu sebaliknya.
E.
Penjaga
Gawang
1.
Selama waktu pertandingan penjaga
gawang dapat bermaln dalam lapangan setiap saat dan pemain pun dapat menjadi
penjaga gawang setiap saat.
2.
Penjaga gawang diperbolehkan :
a.
Memperlakukan bola selama masih di
dalam area gawang.
b.
Meninggalkan area gawang tanpa Bola.
c.
Meninggalkan area gawang dengan
Bola.
3.
Penjaga gawang tidak diperbolehkan :
a.
Meninggalkan area gawang dengan bola
ditangannya (mengacu pada Lemparan Kiper.
b.
Menyentuh bola ketika bergerak atau
berputar di luar area gawang ketika penjaga gawang berada di dalam area gawang.
c.
Mengambil bola kedalam area gawang
ketika bergerak dan berputar di lantai diluar area gawang.
d.
Memasuki area gawang dari area
bermain dengan bola.
e.
Menyentuh bola dengan kaki ketika
bola sedang diam atau bergerak di area gawang atau bergerak keluar kearah area
bermain.
f.
Melintasi garis pertahanan penjaga
gawang (sepanjang 4m) bola jatuh ketangan lawan yg melakukan lemparan 7m.
F. Wilayah Gawang
1.
Hanya seorang Kiper yang diijinkan
berada di wilayah.gawang.
2.
Ketika Pemain memasuki wilayah
gawang :
a.
Lemparan Kiper ketika pemain tim
yang menyerang memasuki wilayah gawang dengan mendapatkan keuntungan dengan
masuknya ke wilayah gawang.
b.
Lemparan bebas ketika .pemain dari
tim yang bertahan memasuki wilayah gawang tanpa merusak kesempatan tim lawan
mencetak skor.
c.
Lemparan 7m ketika pemain dari tim
yang bertahan memasuki wilayah gawang dengan merusak kesempatan tim lawan
mencetak skor.
d.
Diperbolehkan memasuki wilayah
gawang tanpa menguasai bola / setelah memainkan bola sepanjang tidak menciptakan
kerugian bagi tim lawan.
e.
Bola yang bergulir didalam wilayah
gawang, menjadi penguasaan dan penjaga gawang. Jika ada pemain tim yang sama
dengan penjaga gawang menyentuh bola di wilayah tersebut maka akan di kenakan lemparan
bebas.
f.
Sebuah bola yang telah kembali dari
liar wilayah gawang masuk kembali ke dalam wilayah pertandingan maka bola siap
dimainkan kembali.
G.
Memainkan
Bola Bermain Pasif
1.
Memainkan bola yang diperbolehkan
adalah melempar, menangkap, rnenghentikan, mendorong atau menggelindingkan bola
dengan tangan, lengan, badan, paha atau lutut.
2.
Memegang bola hanya diijinkan
maksimum 3 detik.
3.
Mengambil maksimum 3 langkah dari
bola dan dianggap 1 langkah bila satu kaki digerakkan dari satu tempat ketempat
lainya dan kernudian satu kaki lainnya tetap menjadi tumpuan.
4.
Berlari atau berdiri diperbolehkan :
a.
memantulkan bola dan kembali
menangkapnya
b.
menggiring / mendrible
c.
mengelindingkan bola
d.
memindahkan bola dari satu tangan ke
tangan lain dalam 3 detik dan tidak lebih dari 3 langkah
e.
Hal yang tidak diijinkan :
1)
menyentuh bola dengan kaki kecuali
bola telah dilempar.
2)
pemain bergerak dengan bola diluar
lapangan pertandingan dengan satu/dua kakinya dengan bola masih didalam
lapangan, lemparan kedalam.
5.
Bermain Pasif (memegang bola tanpa
membuat gerakan apapun untuk menyerang atau mencetak gol), menunda-nunda dalam
melakukan eksekusi dalam melakukan lemparan dan dihadiahi lemparan bebas tim
lawan dari tempat dimana bola tersebut keluar.
H.
Penalti dan permainan tidak sportif
1.
Hal - hal yang diijinkan :
a.
menggunakan telapak tangan dan tangan
dalam menguasai bola.
b.
rnerentangkan tangan saat, bola
melewati tim. lawan
adalah tidak dalam penguasaan bola.
c.
menggunakan badan untuk menghalangi
lawan.
d.
bodi kontak dengan lawan
2.
Hal - hal yang tidak diijinkan :
a.
menarik atau memukul bola dengan
tangan lawan.
b.
menghalangi laju lawan dengan tangan
dan kaki.
c.
menarik atau menahan, mendorong,
lari atau melompat ke arah lawan.
d.
membahayakan lawan
3.
Aturan kekerasan diatur dengan
diberi lemparan bebas atau lemparan 7m dan bagi perseorangan diawali dengan
peringatan, diikuti pernberian hukuman dan diskualifikasi.
4.
Seorang pemain tidak diperkenankan
membahayakan lawan ketika lawan tersebut sedang menyerang.
I.
Mencetak
Gol
Gol dicetak
jika bola secara keseluruhan telah melewati garis gawang. Dan gol tidak
dianggap sah bila gol berasal dari Seorang atau sesuatu yang tidak
berpartisipasi pads pertandingan.
J.
Lemparan
Awal
1.
Saat memulai pertandingan, Lemparan
awal diambil oleh tim yang menang dalam lempar koin dan memutuskan memulai
permainan dengan memilih bola di posisinya.
2.
Lemparan awal di babak kedua diambil
oleh tim yang tidak melakukannya di babak pertama.
3.
Setelah terjadi gol, lemparan awal oleh
tim yang kemasukan gol.
4.
Lemparan awal dari arah mana saja di
tengah lapangan dengan toleransi garis pinggir sekitar 1,5m. Dan harus
dilakukan dalarn 3 detik.
5.
Taman satu tim dari pelempar tidak
diperbolehkan untuk melewati garis tengah sebelum ada peluit dari wasit.
6.
Dalam kasus lemparan bebas Setelah
terjadinya gol, lawan diijinkan untuk berada di kedua area lapangan, tetapi
harus 3m dari pemain yang melakukan lemparan bebas.
K.
Lemparan
Kedalam
1.
Lemparan kedalam diberikan saat bola
sudah sepenuhnya melewati garis samping, dan bola menyentuh langit-langit atau
instalasi atas lapangan.
2.
Lemparan kedalam dilakukan tanpa
peluit dari wasit.
3.
Lemparan kedalam dilakukan dari
tempat dimana bola melewati garis samping atau melewati luar.garis gal dari
persimpangan garis samping. dan luar garis gol di sisi.
4.
Pelempar harus berdiri dengan kaki di
garis sampai bola lepas dari tangannya.
5.
Saat lemparan kedalam dilakukan,
lawan tidak boleh mendekat lebih dari 3m dari pelempar, tetapi diperbolehkan
berdiri di luar garis area walau jarak kurang dari 3m.
L.
Lemparan
Kiper
1.
Lemparan Kiper dilakukan :
a.
Pemain lawan memasuki area pertahanan
dan melakukan pelanggaran.
b.
Kiper sudah menguasai bola dan bola
tidak bergerak dilantai area gawang.
c.
Pemain-lawan telah menyentuh bola
saat bola tersebut menggelinding atau diam di lantai di area gawang.
d.
Saat bola melewati garis luar gawang
setelah terakhir disentuh pleh kiper atau pemain dari tim lawan.
2.
Lemparan Kiper tanpa peluit dari
wasit.
M.
Lemparan
Bebas
1.
Jika Tim yang memegang bola
melakukan pelanggaran yang menyebabkan tim tersebut kehilangan kepemilikan bola
dan tim lawan melakukan pelanggaran yang menyebabkan tim tersebut kehilangan
kepemilikan-bola.
2.
Lernparan bebas tanpa peluit dari
wasit dan bertempat dimana pelanggaran dilakukan.
3.
Jarak lawan dari pelempar harus
setidaknya 3m.
N.
Lemparan 7
Meter
1.
Lemparan 7 meter diberikan saat :
a.
Kesempatan mencetak angka
dihancurkan oleh tim lawan secara illegal.
b.
Peluit tidak sah saat kesempatan
emas mencetak angka.
c.
Kesempatan emas mencetak angka
dihancurkan karena partisipasi orang yang tidak ada hubungannya dengan
permainan atau karena kesalahan teknis.
2.
Lemparan 7m dilaksanakan 3 detik
setelah peluit dari wasit.
3.
Pemain yang melakukan Lernparan 7m
harus mengambil posisi. Dibelakang garis 7m, tidak lebih jauh dari 1 m dari
garis tersebut.
4.
Taman satu tim pelempar harus
memposisikan diri diluar garis lemparan bebas jika melanggar lemparan bebas
bagi lawan.
5.
Lemparan 7m diulang kembali jika
kiper melewati garis 4m sebelum bola lepas dari tangan pelempar (kecuali
terjadi gol).
6.
Tidak diijinkan mengganti kiper
setelah si pelempar sudah siap untuk melaksanakan lemparan 7m.
O.
Instruksi
Umum Untuk Pelaksanaan Lermparan
1.
Pelempar harus memposisikan posisi
yang benar untuk melempar.
2.
Teman si Pelempar harus mengambil
posisi untuk menentukan lemparan yang dipermasalahkan.
3.
Pemain bertahan harus mengambil posisi
untuk menentukan lemparan dan tetap di posisi yang benar sampai bola meninggalkan
tangan si pelempar.
P.
Hukuman
1.
Peringatan apabila :
a.
Kecurangan dan. Pelanggaran.
b.
Kecurangan berkali-kali.
c.
Kelakuan yang tidak sportif dari
seorang pemain atau official tim.
2.
Skorsing 2 menit apabila :
a.
Kesalahan pergantian pemain.
b.
Kecurangan yang diulang.
c.
Kelakuan tidak sportif dari pemain.
d.
Kelakuan tidak sportif dari
official.
e.
Konsekwensi dari suatu
diskualifikasi dari suatu official dan pemain.
f.
Kelakuan tidak sportif seorang
pemain sebelum permainan dimulai setelah skorsing 2 menit (akumulasi).
g.
Skorsing 2 menit untuk ketiga
kalinya pada pemain yang sama akan dikeluarkan.
3.
Diskualifikasi apabila :
a.
Kelakuan tidak sportif oleh setelah
tim trendepat peringatart'dart skors 2 menit.
b.
Kecurangan membahayakan keselamatan
lawan.
c.
Kelakuan tidak sportif dari tim di
luar lapangan.
d.
Menyerang pemain sebelum
pertandingan.
e.
Menyerang tim.
f.
3x skors pada pemain yang sama.
4.
Pengeluaran apabila :
a.
Seorang pemain bersalah melakukan
tindakan kasar.
b.
Harus keluar dari lapangan pertandingan
dan tidak boleh digantikan oleh pemain lain.
5.
Skorsing 4 menit apabila pemain yang
diberi skorsing 2 menit juga bersalah akan tindakan tidak sportif yang dilakukan sebelum permainan dimulai. Tetapi
jika untuk ketiga kalinya akan didiskualifikasi.
Q.
Pelanggaran Di Luar Waktu
Pertandingan Sebelum Pertandingkan
1.
Peringatan
2.
Diskualifikasi (pengulangan
skorsing) Setelah pertandingan akan ditulis dalam laporan tertulis.
R.
Wasit
1.
2 orang Wasit dengan hak yang sama akan
memegang pimpinan di setiap pertandingan
dan mereka dibantu oleh seorang pencatat waktu dan pencatat skor.
2.
Pakaian seragam berwarna hitam
diharapkan diutamakan untuk wasit.
S.
Pencatat Waktu Dan Skor
1.
Pencatat waktu memiliki tanggung,
jawab yang utama untuk waktu pertandingan, waktu istirahat, waktu pengskoran
dan penundaan pemain.
2.
Pencatat skor memiliki tanggung
jawab utama untuk daftar nama tim, lembar skor, mencatat pemain yang tidak
berhak untuk berpartisipasi. Tugas lain seperti memeriksa para pemain dan
offisiai tim di area pergantian dan keluar masukriya pernain pengganti
3.
Jika tidak ada papan skor maka
pencatat waktu harus menjaga untuk memberitahu tim yang bermain tentang waktu
yang sudah dimainkan, sisa waktu dan waktu istirahat.
4.
Namun jika ada papan skor maka pencatat
waktu harus memberikan tanda akhir di pertengahan waktu dan akhir pertandingan.
Sebagaimana cabang olahraga permainan yang lain, bola tangan
juga mempunyai beberapa macam teknik dasar yang perlu di pelajari. Namun pada
umumnya bola tangan berjalan dengan tempo yang cepat.Oleh karena itu seorang
pemain bola tangan harus memiliki teknik yang tinggi. Pemain harus dapat
melakukan start lari dengan cepat, memiliki kelincahan (agility) dapat
menangkap bola dengan mantap, melempar (mengoper) bola dengan tepat sasaran.
Selain itu juga pemain harus memiliki kordinasi tubuh yang baik serta menguasai
beberapa teknik menembakkan bola ke gawang lawan. Dalam
garis besarnya, teknik dasar permainan bola tangan yang akan kita pelajari pada
pembahasan saat ini terdiri dari:
A.
Menggiring Bola (Dribbling)
B.
Mengoper Bola (Passing)
C.
Menangkap Bola (Catch)
D.
Menembakkan Bola (Shooting)
Keempat teknik dasar tersebut akan
di bahas satu persatu dengan bagiannya masing-masing disertai dengan gambar
yang dapat lebih memudahkan untuk di pahami.
A. Menggiring Bola (Dribbling)
Dalam
bola tangan, menggiring bola merupakan teknik dasar yang cukup sulit karena
memerlukan kordinasi mata-tangan yang tingggi, dan harus jeli dan pandai saat
memantulkan bola supaya lentingan bola tepat dan tetap dalam penguasaan si
penggiring. Salah satu kendala yang bisa dialami pemain yang bermain di
lapangan terbuka (outdoor) dalam menggiring bola adalah permukaan lapangan yang
tidak rata sehingga menambah tingkat kesulitan pelaksanaan dribbling tersebut.
Perlu diingat bahwa arah pantulan bola akan tergantung pada arah dating dari
bola itu ketanah. Dengan demikian, pelaksanaan pantulang antara dribbling di
tempat dan dribbling sambil bergerak memerlukanpenyesuaian gaya dan sikap tubuh
pada saat mendribbling. Dribbing itu pada hakekatnya terdiri dari dua bagian
yaitu dribbling lurus dan dribbling silang.Khusus dribbling silang memerlukan
kelincahan, skill dan kordinasi mata-tangan yang tinggi. Menggiring atau dribbling bola juga
memerlukan kelenturan tubuh pada saat membungkuk guna mengontrol bola yang ada
dalam penguasaan si penggiring disamping itu kelenturan pergelangan tangan
tidak kalah pentingnya dalam hal mengantisipasi bola yang sementara digiring.
Konsentrasi pada saat menggiring bola kea rah daerah pemain lawab sangat
dibutuhkan, serta diiringi dengan kordinasi mata-tangan atau kerja sama antara
tangan pada saat melakukan dribbling supaya bola tetap dalam penguasaan dan
tidak mudah di terlepas dari jangkauan si penggiring.
B. Mengoper bola (Passing)
Mengoper bola tau lebih lazim di
sebut passing adalah merupakan salah satu tehnik yang sangat penting dalam
permainan bola tangan, ibaratnya permainan bola kaki, operan-operan yang cantik
dan menawan dapat membuat pemain lawan ekstra hati-hati dalam menjaga pertahanannya,
itu juga yang terjadi dalam permainan bola tangan, oeran bola dari tangan ke
tangan sangat penting dalam usaha membangun sebuah serangan ke daerah
pertahanan lawan, guna menghasilkan sebuah gol. Passing dalam hakekatnya
perbagi dalam dua bagian yaitu passing dengan dua tangan dan passing dengan
satu tangan.
1.
Passing dengan dua tangan
Passing dangan dua tangan di
perlukan terutama untuk operan-operan jarak dekat, namun perlu dilakukan dengan
secara cepat.Untuk itu, pemakaian teknik mana yang harus dipilih tergantung
dari posisi pemain seregu dan pemain lawan yang menghadang. Passing bola dengan dua tangan pada
prinsipnya harus dilakukan dengan pengarahan tenaga tubuh yang disalurkan
kebola, bukan hanya tenaga lengan. Tergantung dari jarak yang diperlukan,maka
besaran tenaga juga harus berbeda-beda. Tenaga yang diperlukan untuk mengoper
bola di hasilkan dari gerakan tunuh yang bergerak kedepan, yang kemudian
disalurkan dan digabungkan dengan tenaga lengan, tangan dan pergelangan tangan.
Passing dengan dua tangan dibedakan menjadi tiga bagian yaitu Chest pass,
Overhead pass dan Underhand pass.
a.
Chest Pass (operan depan dada)
Pelaksanaannya: kedua tangan
memegang bola di depan dada, jari-jari yang memegang bola direnggangkansatu
sama lain, siku dibengkokkan membentuk 45o, posisi tubuh tegak dan
posisi kaki tidak sejajar,melainkan memberikan salah satu kaki sedikit agak
kedepan, guns memberikan dorongan yang kuat dan tidak hilang keseimbangan pada
saat melepaskan bola, setelah bola dilepaskan kedua tangan di kuruskan kedepan
seiring dengan terlepasnya bola.
b. OverheadPass (operan diatas kepala)
Pelaksanaannya: berdiri tegak, lutut
sedikit ditekuk kedua tangan memegang bola di atas kepala, posisi hamper sama
dengan lemparan bola kedalam sepak bola. Setelah bola di lepaskan kedua tangan
diluruskanke depansejajar. Posisi tubuh tetap dipertahankan dan mengantisipasi
supayah badan tidak jatuh ke depan.
c. Underhand Pass (operan bawah)
Pelaksanaannya: posisi badan
membungkuk kedua kaki dibuka selebara bahu, salah satu kaki sedikit agak
kedepan (tidak sejajajr) kedua lengan lurus kebawah, tangan memegang bola yang
persis berada ditengah tegak lurus kedua kaki, kemudian bola dilepaskan
kedepan. Pandangan kearah sasaran bola yang hendak di tuju dengan mempertahankan
posisi tubuh tetap dalam keadaan stabil.
2. Passing dengan satu tangan
Operan dengan satu tangan,
dilihatdari jenisnya, dapat dibedakan berdasarkan dua tujuan, yaitu pertama,
untuk mengoper pada teman seregu yang berjarak jauhdanyang kedua mongoper untuk
mengecoh lawan. Khusus untuk javeline pass, pelaksanaan lemparan harus dilakukan
dengan mengikuti prinsip maksimum time distance. Dalam arti lemparan itu harus
dilakukan dalam waktu maximum (secepat-cepatnya) dan jarak sikap lemparan
(power position) yang maksimum juga. Gabungan antara dua factor yang maksimum
tadi akan menjamin jauhnya lemparan.
a. Javeline Pass (posisi seperti
lemparan lembing)
Pelaksanaannya: berdiri tegak, bola
di pegang oleh salah satu tangan, di bawa kebelakang kepala, kedua siku sedikit
ditekuk, kalau tangan kanan memegang bola, maka kaki kanan juga berada di
belakang (begitu pula sebaliknya) kedua lutut sedikit ditekuk, tumit kaki yang
di belakang sedikit diangkat posisi sama dengan lempar lembing atau lemparan
base ball.
b. Side Pass (operan samping)
Pelaksanaannya: Posisi tubuh agak
miring kekanan kedua lutut ditekuk membentuk posisi 45opandangan
kesamping kiri, bola dipassing dengan satu tangan melewati depan dada
kesamping, posisi tunuh tetap dipertahankan.
c. Reverse Pass (Membalik)
Pelaksanaannya: badan sedikit
dibungkukkan dengan posisi menyamping bola diegang oleh tangan kanan (atau
sebaliknya) lutut sedikit ditekuk, kalau pass dengan menggunakan tangan kanan,
maka kaki kanan rapat, dan tumit kaki kiri agak diangkat, bola dipassing
melewati belakang pantat (bokong) ke samping.
C.
Menangkap Bola (Catch)
Berbagai teknik menangkap bola
memerlukan sikap tubuh yang tertentu pada dasarnya, posisi tubuh untuk
menangkap harus memungkinkan agar bola dating langsung kea rah penangkap, agar
dicapai sikap menangkap yang benar-benar memungkinkan disamping itu, yang tidak
kalah pentingnya adalah prinsip menyerap gaya yang dibawah bola agar impact
dari bola dapat tersaur dan dipatahkan sebesar mungkin. Caranya ikuti bola
dengan kedua lengan dan salurkan daya penahan sedikit demi sedikit terhadap
bola. Menangkap bola merupakan salah satu teknik dasar yang sangat penting dan
pertama-tama yang seharusnya perlu dikuasai oleh setiap permainan, apakah itu
pemain depan, permainan tengah, pemain belakang lebih-lebih penjaga gawang yang
memang memerlukan kecakapan dalam menangkap bola. Bagaimana posisi badan dan
tangan pada saat menangkap bola, tekniknya dengan menjulurkan kedua tangan ke
depan menyambut datangnya bola setelah bola dalam penguasaan, secepat mungkin
di tarik di depan dada.
1. Menangkap bola setinggi dada
Menangkap bola setinggi dada
merupakan cara menangkap yang paling efektif gampang dalam mengantisipasi bola,
pelaksanaaannya kedua lengan di luruskan ke depan guna menyambut datangnya bola
yang hendak di tangkap. Posisi badan tegap setelah bola ditangkap maka tari ke depan
dada guna mengantisipasi supata bola tidak gampang dirampas oleh lawan.
2. Menangkap bola tinggi
Memerlukan konsentrasi yang lebih
tinggi karena
bola yang datangnya
sangat tinggi, biasanya berfungsi mengantisipasi bola yang dilemparkan lawan di
atas kepala, posisi badan tegap, kedua tangan diluruskan ke atas menyambut bola,
dan bola tetap ditarik ke depan dada. Makin tinggi postur tubuh seseorang makin
bagus dalam upaya jangkauan bola yang di passing atau di lempar tinggi.
3. Menangkap bola di kanan/ kiri badan
Memerlukan kelenturan tubuh yang
prima, karena daya lenting ke kanan/ kiri untuk menangkap bola dengan kedua
tangan berada dalam posisi yang sama.
4. Menangkap bola rendah setinggi lutut
Posisi badan di bungkukkan,
selanjudnya kaku dibuka juga menjaga keseimbangan pada saat menangkap bola dan
tubuh dalam keadaan posisi stabil, supaya tidak goyah pada saat disentuh/
ditabrak pemain lawan.
5. Menangkap bola menggelinding
Hampir sama posisi ketika penjaga
gawang dalam sepak bola mengantisipasi bola menggelinding di tanah, badan
dibungkukkan dan kaki dibuka lebar ke belakan, bukan ke samping.
D.
Menembak Bola (Shooting)
Menembak adalah bentuk gerak
kemparan yang ditujukan untuk memasukkan bola ke gawang.agar berhasil, lemparan
yang dilakukan harus bertenaga dan memiliki daya ledak (Eksplosif Power) dengan
artian mengarahkan sekuruh kecepatan dan kekuatan dalam waktu yang sangat
singkat sehingga menghasilkan gerak laju bola yang cepat. Menembakkan bola
harus dilakukan dengan upaya yang sungguh-sungguh sehingga menghasilkan
perbedaan sikap tubuh yang disesuaikan. Yang paling menarik adalah pelaksanaan
tembakan fliying shot yang memerlukan irama tiga langkah
1. The Standing Throw shot (tembakan
berdiri)
Didahului dengan mendribble bola
kemudian menangkap dengan kedua tangan dan sedikit membungkukkan badan ke kanan
(pelempar tangan kanan) kemudian bola di shooting dengan keras lewat samping
kepala sambil membuka kaki agak lebar, dan kaki kanan sedikit agak terangkat
dengan bertumpuh oleh kaki kiri serta tangan kiri rileks disamping badan
2. Jump Shot (tembakan The melompat)
Hampir sama dengan standing throw
shot, Cuma yang membedakan adalah dilakukan dengan lompatan setelah bola di
dribble, kemudian menangkap dengan kedua tangan, posisi tubuh dimiringkan,
kemudian bola di shooting dengan keras lewat samping kepala sambil membuka kaki
dan kedua dan kedua kaki terangkat, dada dibusungkan seiring dengan di
shootingnya bola.
3. The Dive Shot
Tembakan dengan posisi tubuh seperti
melayang, posisi awal tembakan ini membelakangi gawang, kemudian meloncat
dengan bertumpuh di kedua kaki kemudian menembakkan bola dengan posisi condong
ke depan. Setelah melakukan tembakan, kedua telapak tangan menyentuh lantai
secara langsung. Kedua kaki harus membentuk sudut 90o,dada, perut
dan kaki depan menggelincir ke lantai sambil kedua tangan mendorong ke atas
menjauhi lantai.
4. The Fall Shot
Tembakan sambil menjatuhkan badan ke
depan, dimulai dari shooting bola disamping telinga kemudian melompat ke depan
sambil menjatuhkan badan kedepan, diakhiri dengan posisi terlentang.
5. The side Shot (tembakan menyamping)
Tembakan dari samping dengan membuka
tangan da kaki lebar sambil badan dimiringkan kekanan bagi penembak dengan
tangan kanan, dengan sedikit kaki kanan diangkat dan dibungkukkan bola di shoot
dengan keras dari samping setinggi paha.
6. The Flying Shot (tembakan melayang)
Tembakan dengan posisi tubuh
seolah-olah terbang(melayang) di muali dengan berlari, bawa bola setinggi bahu
langkah ketiga kuat dan lebar di udarah, pinggang sebaiknya di tarik ke
belakang bersamaan dengan lengan lempar. Tarik kedua kaki keatas secara
horizontal. Pinggang tarik kebelakang lengan mengikuti gerakan kedepan
dengan tangan kuat mendarat dengan kedua kaki secara bersamaan menembak dengan
tangan kanan meloncat dengan kaki kiri, penembak kaki kiri meloncat dengan kaki
kanan.
7. The Reverse Shot (tembakan Membalik)
Tembakan membelakang, diawali dengan
posisi badan membelakangi arah tembakan kemudian bola dipegang dengan kedua
tangan kalau shoot dengan tangan kanan, maka posisi tangan kiri bedara di bawah
bola sebagai penyeimbang, dan tangan kanan memegang bola lewat samping dengan
posisi menjepit dengan menggeser kakai kanan ke belakang bersamaan dengan bola
di shoot dengan keras, sambil membalikkan tubuh.
sumber belajar:
http://ipanksporteducation.blogspot.co.id/2013/04/peraturan-permainan-bola-tangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar