Salah satu cirri media pembelajaran
adalah bahwa media mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima
yaitu peserta didik. Sebagian media dapat mengolah pesan dan respons siswa
sehingga media itu sering disebut media interaktif. Media disiapkan untuk
memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan peserta didik, serta peserta didik
dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu,
perlu dirancang dan dikembangkan lingkungan pembelajaran yang interaktif yang
dapat menjawab dan memenuhi kebutuhan belajar perorangan dengan menyiapkan
kegiatan pembelajaran dengan medianya yang efektif guna menjamin terjadinya
pembelajaran (Azhar Arsyad, 2010: 81).
Berikut akan diuraikan beberapa
klasifikasi media pembelajaran menurut para ahli:
1. Klasifikasi berdasarkan bentuk dan ciri
fisik media pembelajaran
Dikemukakan oleh Setyosari dan Sihkabuden (2005)
a. Media pembelajaran dua dimensi
yaitu media yang penampilannya tanpa menggunakan
media proyeksi dan berukuranpanjang kali lebar saja serta hanya diamati dari
satu arah pandangan saja. Misalnya peta, gambar bagan, dan semua jenis media
yang hanya dilihat dari sisi datar saja.
b. Media pembelajaran tiga dimensi
yaitu media yang penampilannya tanpa menggunakan
media proyeksi danmempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi/tebal serta dapat
diamati dari arah pandang mana saja. misalnya meja, kursi, mobil, rumah,
gunung, dan sebagainya.
c. Media pandang diam
yaitu media yang menggunakan media proyeksi yang
hanya menampilkan gambar diam di layar (tidak bergerak/statis). Misalnya foto,
tulisan, atau gambar binatang yang dapat diproyeksikan. Media pandang
gerakyaitu media yang menggunakan merdia proyeksi yang dapat menampilkan gambar
bergerak dilayar, termasuk media televisi dan video tape recorder termasuk
media pandang gerak yang disajikan melalui layar (screen) di komputer atau
layar lainnya.
2. Klasifikasi berdasarkan pesepsi indera
Menurut Sulaiman penggolongan media pembelajaran
sebagai berikut :
a. Media audio: media yang menghasilkan
bunyi, misalnya Audio Cassette TapeRecorder, dan Radio.
b. Media visual: media visual dua dimensi,
dan media visual tiga dimensi.
c. Media audio-visual: media yang dapat
menghasilkan rupa dan suara dalam suatu unit media. Misalnya film bersuara dan
televisi.
d. Media audio motion visual: penggunaan
segala kemampuan audio dan visual kedalam kelas, seperti televisi, video
tape/cassette recorder dan sound-film.
e. Media audio still visual: media lengkap
kecuali penampilan motion/geraknya tidak ada, seperti sound-filmstrip,
sound-slides, dan rekaman still pada televisi.
f. Media audio semi-motion: media yang
berkemampuan menampilkan titik-titik tetapitidak bisa menstransmit secara utuh
suatu motion yang nyata. Misalnya: telewriting dan recorded telewriting.
3. Menurut Pengalaman yang diperoleh, Thomas
secara sederhana menggolongkan media pembelajaran ke dalam tiga jenjang
pengalaman, yaitu sebagai berikut:
a. Pengalaman langsung (the real life
experiences). Berupa pengalaman langsung dalam suatu peristiwa (firs hands
experiences) maupun mengamati kejadian atau objek sebenarnya.
b.
Pengalaman tiruan
(the subtitute of the real experiences). Berupa tiruan atau model dari objek
atau benda yang berwujud model tiruan, tiruan dari situasi melalui dramatisasi
atau sandiwara dan berbagai rekaman atau objek atau kejadian.
c.
Pengalaman dari
kata-kata (words only ). Berupa kata-kata lisan yang diucapkan, rekaman
kata-kata dari media perekam dan kata-kata yang ditulis maupun dicetak.
Dari uraian-uraian
yang dikemukakan pada bagian terdahulu, dapat disimpulkan bahwa berbagai jenis
media tersebut pada dasarnya dapat digolongkan dalam tiga kelompok besar, yaitu
media cetak, media elektronik dan objek nyata atau realita.
1. Media Cetak
Bagi kebanyakan orang, istilah “media cetak”, biasanya diartikan sebagai
bahan yang diproduksi melalui percetakan professional, seperti buku, majalah,
dan modul. Sebenarnya, disamping itu masih ada bahan lain yang juga dapat
digolongkan ke dalam istilah “cetak”, seperti tulisan/bagan/gambar yang difoto
kopi ataupun hasil reproduksi sendiri. Ada beberapa keuntungan dan kelemahan
dalam penggunaan media cetak ini:
a. Keuntungan
Keuntungan dari media cetak ini, disamping relatif murah pengadaannya,
juga lebih mudah dalam penggunaannya, dalam arti tidak memerlukan peralatan
khusus, serta lebih luwes dalam pengertian mudah digunakan, dibawa atau
dipindahkan.
b. Kelemahan
Kelemahan dari media ini, terutama jika kurang dirancang dengan baik,
cenderung untuk membosankan. Di samping itu, media ini kurang dapat memberikan
suasana yang “hidup” bagi murid-murid.
2. Media Elektronik
Di samping penggunaan media cetak, dalam upaya pengajaran dewasa ini pula
adanya perkembangan yang semakin pesat dalam penggunaan media elektronik. Ada
berbagai macam media elektronik yang lazim dipilih dan digunakan dalam
pengajaran, antara lain:
a. Perangkat Slide atau Film Bingkai
Media ini menuntut keterampilan dan perlengkapan tertentu dalam
pengadaannya. Sekalipun media ini lebih banyak bersifat visual, banyak ahli
menyarankan penggunaannya dalam pengajran. Objek-objek yang ingin diperlihatkan
melalui slide ini dapat ditampilkan dalam warna yang lebih realistik dan
orisinil. Di samping itu, perangkat slide ini mudah disusun kembali bila
perlu,dapat dikombinasikan dengan alat lain (misalnya audio-tape) agar lebih
efektif , dan dapat disesuaikan dengan kepentingan setiap individu atau
kelompok.
b. Film Strips
Media ini agak sulit pengadaan dan penggunaannya karena membutuhkan
keterampilan khusus. Di samping itu karena susunan filmnya bersifat permanen,
sulit diadakan perubahan bila sewaktu-waktu guru menghendaki urutan yang
berbeda dari penyajian yang telah ada. Namun demikian, media ini memiliki,
keuntungan-keuntungan tertentu dalam penggunaannya. Karena urutannya telah
tersusun secara sistematis, hal ini sangat membantu siswa dalam memahami gejala
atau peristiwa yang diperlihatkan di dalamnya. Di sampingkan itu, film strips
ini dapat dikombinasikan dengan alat lain, misalnya dengan rekaman atau
petunjuk tertentu, dapat digunakan untuk studi individual atau kelompok, serta
dapat dioperasikan dengan bantuan peralatan yang relative sederhana.
c. Rekaman
Media rekaman, khususnya audio-tape, dapat digunakan untuk mengajarkan
berbagai mata pelajaran serta pelajaran serta bersifat luwes dan mudah
diadaptasikan penggunaannya sesuai dengan keperluan. Secara teknis, media ini
mudah dioperasikan dan cukup ekonomis. Penggunaannya dalam proses pengajaran
dapat dikatakan tidak mengalami kesulitan, baik untuk pengajaran perorangan/individual
maupun kelompok. Media ini tersedia di mana-mana karena kebanyakan anggota
masyarakat kita memilkinya. Berbagai topik, konsep, prinsip, dan prosedur dapat
disampaikan melalui rekaman yang telah dipersiapkan dengan teliti sebelumnya.
d. Overhead Transparancies
Di samping media-media elektronik yang telah dikemukakan di atas,
overhead transparancies (OHT), yang disajikan dengan bantuan overhead projector
(OHP), juga sangat dianjurkan penggunaannya dalam berbagai kegiatan pengajaran.
Keuntungan yang diperoleh melalui penggunaan media ini ialah bahwa penyajian
informasi dapat dilakukan secara sistematis berdasarkan urutan yang ditetapkan
oleh guru, perencanaannya cukup sederhana, serta dapat digunakan untuk kelas
yang besar bersama-sama.
e. Video Tape/Video Cassette
Penggunaan media ini dalam penyajian berbagai materi epljaran memberikan
banyak keuntungan, misalnya dalam memperlihatkan proses pertumbuhan tanaman,
ehidupan dalam berbagai kelompok masyarakat, serta kilasan peristiwa di masa
lalu. Dengan media ini kebutuhan berbagai program pendidikan dapat dipenuhi
dengan baik, berbagai sumber informasi yang tidak mungkin diberikan melalui
media lainnya dapat disajikan melalui film video. Alat ini dapat diputar
kembali yang memungkinkan terjadinya proses umpan balik untuk perbaikan dan
peningkatan upaya pengajaran.
Secara menyeluruh, keuntungan dan kelemahan dari media elektronik ini
dapat dikemukakan sebagai berikut :
a. Keuntungan
Keuntungan dari media elektronik ini pada umumnya ialah dapat memberikan suasana
yang lebih “hidup” penampilannya lebih menarik, dan di samping itu dapat pula
digunakan untuk memperlihatkan suatu proses tertentu secara lebih nyata.
b. Kelemahan
Kelemahan media ini, terutama terletak dalam segi teknis dan juga biaya.
Penggunaan media ini memerlukan dukungan sarana dan prasarana tertentu seperti
listrik serta peralatan/bahan-bahan khusus yang tidak selamanya mudah diperoleh
di tempat-tempat tertentu. Di samping itu, pengadaan maupun pemeliharaannya
cenderung menuntut biaya yang mahal.
3. Realita (Objek Nyata atau Benda Sesungguhnya)
Untuk mencapai hasil yang optimum dari proses belajar-mengajar, salah
satu hal yang sangat disarankan adalah digunakannya pula media yang bersifat
langsung dalam bentuk onjek nyata atau realita. Objek yang sesungguhnya, akan
memberikan rangsangan yang amat penting bagi siswa dalam mempelajari berbagai
hal, terutama yang menyangkut pengembangan ketrampilan tertentu, misalnya
berkebun. Melalui penggunaan objek nyata ini, kegiatan belajar-mengajar dapat
melibatkan semua indera siswa, terutama indera peraba. Ada beberapa keuntungan
dan kelemahan dalam menggunakan objek nyata ini :
a. Keuntungan
1) Dapat memberikan kesempatan semaksimal mungkin pada siswa untuk
mempelajari sesuatu ataupun melaksanakan tugas-tugas dalam situasi nyata.
2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri situasi yang
sesungguhnya dan melatih ketrampilan mereka dengan menggunakan sebanyak mungkin
alat indra.
b. Kelemahan
1) Membawa murid-murid ke berbagai tempat diluar sekolah kadang-kadang mengandung
risiko dalam bentuk kecelakaan dan sejenisnya.
2) Biaya yang diperlukan untuk mengadakan berbagai objek nyata kadang-kadang
tidak sedikit, apalagi ditambah dengan kemungkinan kerusakan dalam
menggunakannya.
3) Tidak selalu dapat memberikan semua gambaran dari objek yang sebenarnya,
seperti pembesaran,pemotongan, dan gambar bagian demi bagian, sehingga
pengajaran harus didukung pula dengan media lain.
SUMBER:
1. Aryad Azhar, 2010, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
3. https://bagusdwiradyan.wordpress.com/2014/07/06/kerucut-pengalaman-cone-of-experience-edgar-dale/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar