A.
Pendidikan Jasmani
Pendidikan
Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau
anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai
kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran
jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta
kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia
berkualitas berdasarkan Pancasila. Pendidikan jasmani dapat diartikan juga
sebagai suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk
meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan
dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Pengertian
Pendidikan Jasmani Undang-undang No. 4 tahun 1950 tentang dasar-dasar
pendidikan dan pengajaran pasal 9 bahwa "Pendidikan jasmani yang menuju
kepada keselarasan antara tumbuhnya badan dan perkembangan jiwa dan merupakan
suatu usaha untuk membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sehat dan kuat
lahir batin, diberikan pada segala jenis sekolah". Dari pengertian
pendidikan jasmani di atas dapat disimpulakan beberapa hal mengenai pendidikan
jasmani sebagai berikut:
Ø Pendidikan
Jasmani lebih memusatkan pada anak didik
Ø Menekankan pada
aspek pendidikan
Ø Kegiatan
jasmaniah hanya merupakan sarana untuk turut membantu pada tercapainya tujuan
pendidikan
Ø Tujuannya
adalah perkembangan optimal, sesuai dengan kemampuan, minat, dan kebutuhan
peserta kegiatan (siswa). Jadi arahnya ialah perkembangan aspek-aspek fisik,
mental dan sosial dari setiap individu.
1)
Tujuan Pendidikan Jasmani
Pendidikan
jasmani memiliki tujuan yang berbeda dengan pelatihan jasmani seperti halnya
dalam olahraga prestasi. Pendidikan jasmani diarahkan pada tujuan secara
keseluruhan (multilateral) seperti halnya tujuan pendidikan secara umum.
Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara umum. Ia merupakan
salah satu dari subsistem-subsistem pendidikan. Pendidikan jasmani dapat
didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan yang ditujukan untuk mencapai
tujuan pendidikan melalui gerakan fisik. Sebagaimana diterapkan dalam
Undang-Undang RI. Nomor II Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa
tujuan pendidikan termasuk pendidikan jasmani di Indonesia adalah pengembangan
manusia Indonesia seutuhnya ialah manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Di bawah ini adalah tujuan
pendidikan jasmani yang menjadi pedoman kerja bagi guru pendidikan jasmani di
sekolah-sekolah misalnya:
a.
Tujuan untuk percaya pada diri sendiri,
mengembangkan daya ingatan, keterampilan dalam proses fundamental untuk
berbicara, menulis dan berhitung, penglihatan dan pendengaran, memperoleh
pengetahuan kesehatan, pengembangan kebiasaan hidup sehat, mengenal kesehatan
masyarakat, pengembangan untuk hiburan, intelegensi, perhatian terhadap
keindahan, dan pengembangan budi pekerti yang baik.
b.
Tujuan yang berhubungan dengan kemanusiaan,
saling menghorati, persahabatan, kerjasama, berbudi pekerti yang luhur,
menghargai keluarga dan bersikap demokrasi di rumah.
c.
Tujuan efisiensi ekonomi: menghormati
pekerjaan, berkemampuan menyaring hal-hal yang berhubungan dengan informasi,
berhubungan dengan efisiensi, berhubungan dengan apresiasi dan penyesuaian,
ekonomi pribadi, pertimbangan terhadap pemakai, efisiensi dalam belanja dan
perlindungan terhadaa pemakai.
d.
Tujuan yang berhubungan dengan tanggung jawab
sebagai warga negara yang baik dan berkeadilan sosial, pengertian terhadap
masyarakat, penilaian terhadap kritik, toleransi dan taat terhadap demokrasi.
Selain itu pendidikan jasmani juga memberikan
kesempatan kepada siswa untuk :
a.
Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang
berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan
sosial.
b.
Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan
untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya
dalam aneka aktivitas jasmani.
c.
Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran
jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan
terkendali.
d.
Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui
partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan.
e.
Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang
dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi
secara efektif dalam hubungan antar orang.
f.
Menikmati kesenangan dan keriangan melalui
aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga.
B.
Olahraga
1)
Pengertian Olahraga
memiliki
berbagai macam arti, di bawah ini merupakan berbagai macam pengertian dari
olahraga tersebut :
a.
Olahraga adalah proses sistematik yang berupa
segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina
potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau
anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan
kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan
prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang
berkualitas berdasarkan Pancasila.
b.
Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang
teratur dan terencana untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan
kemampuan gerak (meningkatkan kualitas hidup)
c.
Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani
yang terdapat di dalam permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka
memperoleh relevansi kemenangan dan prestasi optimal.
2)
Tujuan Olahraga untuk Kesehatan
a.
Peningkatan
Meskipun orang
itu bebas penyakit belum tentu orang iti sehat,dengan mengukur beban latihan
yang di berikan pada seseorang,maka kebugaran dapat di klasifikasi menjadi
sangat kurang, latihan fisik yang teratur dan terukur di sertai gizi yang cukup
akan meningkatkan kebugaran seseorang Kebugaran ini di tandai olah daya tahan
jantung, otot, kelenturan tubuh,komposisi tubuh, kecepatan gerak, kelincahan,
denyut nadi. Latihan selalu di monitor agar tidak melebihi denyut yang di
perbolehkan antara 72-87% dari denyut yang maksimal.
b.
Pencegahan
Olahraga dapat
mencegah dampak negatif dari hopokenisia (kurang gerak), memperlambat proses
penuaan, memperlancar proses kelahiran pada wanita kehamilan.
c.
Pengobatan
Membantu proses
penyambuhan pada penyakit jantung,kencing manis, rematik, asma, kropos tulang,
dan lain-lain. Peredaran darah orang yang berolahraga lebih lancar, sehingga
racun yang menumpuk di tubuh cepat di keluarkan.
d.
Pemulihan
Penyandang
cacat, kerusakan otak, tuna rungu, epilepsi dan lain-lain membutuhkan olahraga
yang sesuai dengan keadaan yang di penderita,apabila penyandang cacat ini tidak
melakukan olahraga maka cacatnya akan bertambah karena terjadi kekurangan
gerak, otak menjadi lemah sehingga mudah timbul penyakit-penyakit, jantung, ginjal,
saluran darah,dan lain sebagainya selain itu olahraga bagi penyandang cacat
juga sangat di perlukan untuk menghilangkan anggapan masyarakat bahwa mereka
tidak mampu berbuat apa-apa.
C.
Perbedaan Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Pendidikan Jasmani
|
Olahraga
|
Objek
: Seluruh Siswa
|
Objek
: Siswa yang berminat/berbakat dalam cabang olahraga tertentu, calon
atlet/atlet
|
Subjek
: Guru pendamping
|
Subjek
: Pelatih
|
Tujuan
: Untuk mencapai tujuan pendidikan
|
Tujuan
: Untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya
|
Materi
: Semua aktivitas fisik/gerak (termasuk olahraga )
|
Materi
: Cabang-cabang olahraga
|
Sasaran
: aktivitas fisik/gerak sebagai alat
|
Sasaran
: Terkuasainya cabang olahraga tertentu/yang diminati
|
Sifat
: Wajib
|
Sifat
: Sukarela
|
Waktu
pelaksanaan : Intrakurikuler
|
Waktu
pelaksanaan : Ekstrakurikuler
|
sumber:
https://onopirododo.wordpress.com/2008/11/14/pendidikan-jasmani-olahraga-atau-bermain-ya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar